Buka Pintu Blog aQw

Senin, 13 Desember 2010

PENGEMASAN ROSELLA

Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, pangan merupakan salah satu. kebutuhan primer manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi, produk pangan pun mengalami perkembangan, antara lain dari segi teknik pengolahan, pengawetan, pengemasan dan distribusinya. Hal tersebut memungkinkan suatu produk pangan yang dihasilkan di suatu tempat dapat diperoleh di tempat lain.
Pengemasan merupakan suatu cara atau perlakuan pengamanan terhadap makanan atau bahan pangan, agar makanan atau bahan pangan baik yang belum diolah maupun yang telah mengalami pengolahan, dapat sampai ke tangan konsumen dengan “selamat”, secara kuantitas maupun kualitas. Kemasan adalah suatu benda yang digunakan untuk wadah atau tempat yang dikemas dan dapat memberikan perlindungan sesuai dengan tujuannya. Adanya kemasan yang dapat membantu mencegah/mengurangi kerusakan, melindungi bahan yang ada di dalamnya dari pencemaran serta gangguan fisik seperti gesekan, benturan dan getaran. Dari segi promosi kemasan berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli.
Hasil-hasil pertanian yang dapat dimakan oleh manusia berasal dari sumber hewani dan nabati. Hasil pertanian itu dapat dikonsumsi dalam bentuk bahan mentah atau matang. Persiapan suatu hasil pertanian menjadi bentuk yang dapat dimakan melibatkan pengolahan. Di dalam proses pengolahan makanan terjadi perubahan-perubahan fisik maupun kimiawi yang dikehendaki atau tidak dikehendaki. Disamping itu setelah melalui proses pengolahan, makanan tadi tidak tetap stabil, dia akan terus mengalami perubahan, sehingga sangat diperlukan pemilihan pengemasan yang tepat untuk itu sehingga masa simpan bahan pangan dapat ditingkatkan dan nilai gizi bahan pangan masih dapat dipertahankan.
Bahan yang umum digunakan sebagai kemasan pangan antara lain adalah kertas, karton, selofan, kaca/gelas, keramik, logam atau campuran logam dan plastik. Bahan-bahan tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Plastik banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia, mulai dari keperluan rumah tangga hingga industri. Sebagai kemasan pangan, plastik digunakan mulai dari proses pengolahan pangan hingga pangan siap disantap. Penggunaan plastik sebagai pengemas pangan terutama karena keunggulannya dalam hal bentuknya yang fleksibel sehingga mudah mengikuti bentuk pangan yang dikemas; berbobot ringan; tidak mudah pecah; bersifat transparan/tembus pandang, mudah diberi label dan dibuat dalam aneka warna, dapat diproduksi secara massal, harga relatif murah dan terdapat berbagai jenis pilihan bahan dasar plastik. Walaupun plastik memiliki banyak keunggulan, terdapat pula kelemahan plastik bila digunakan sebagai kemasan pangan, yaitu jenis tertentu (misalnya PE, PP, PVC) tidak tahan panas, berpotensi melepaskan migran berbahaya yang berasal dari sisa monomer dari polimer dan plastik merupakan bahan yang sulit terbiodegradasi sehingga dapat mencemari lingkungan.
Rosella mempunyai nama ilmiah Hibiscus sadbariffa Linn, merupakan anggota family Malvaceae. Rosella dapat tumbuh baik di daerah beriklim tropis dan subtropis. Hampir seluruh bagian, terutama kelopak bunga, biji, daun dan akar tanaman rosella bermanfaat sebagai obat dan perawatan kesehatan tubuh. Tanaman rosella sangat mudah dibudidayakan, umumnya bunga rosella ditanam secara monokultur. Tanaman rosella dapat dikembangbiakkan dengan benih yang diperoleh dari tanaman yang sudah tua dan sehat, dengan ciri-ciri, kulit buah berwarna cokelat. Buah yang sudah dipisahkan dari kelopaknya dijemur di bawah sinar matahari selama tiga hingga lima hari. Bila buah sudah kering, buah akan pecah dan biji-biji dalam buah akan keluar. Siap ditanam kembali.


Dalam pengemasan rosella bertujuan:
Bahan makanan dilakukan pengemasan agar memper panjang masa simpan bahan tersebut, menjaga bahan pangan tetap bersih serta mencegah terjadinya kontaminasi mikroorganisme dan menjaga produk dari kerusakan fisik dan juga kimiawi

Permasalahan Yang Terjadi
Hasil dari pertanian itu tidak tahan lama, sehingga mudah rusak seperti pada tanamanan rosella. Bahan Pelastik tidak tahan panas, berpotensi melepaskan migran berbahaya yang berasal dari sisa monomer dari polimer dan plastik merupakan bahan yang sulit terbiodegradasi sehingga dapat mencemari lingkungan. Pada pengemasan botol/gelas sering terjadi/terkontaminasinya bakteri atau mikroba dalam bahan makanan didalam botol

TINJAUAN PUSTAKA

Pengemasan
Didalam pengemasan bahan pangan terdapat dua macam wadah, yaitu wadah utama atau wadah yang langsung berhubungan dengan bahan pangan dan wadah kedua atau wadah yang tidak langsung berhubungan dengan bahan pangan. Wadah utama harus bersifat non toksik dan inert sehingga tidak terjadi reaksi kimia yang dapat menyebabkan perubahan warna, flavour dan perubahan lainnya. Selain itu, untuk wadah utama biasanya diperlukan syarat-syarat tertentu bergantung pada jenis makanannya, misalnya melindungi makanan dari kontaminasi, melindungi kandungan air dan lemaknya, mencegah masuknya bau dan gas, melindungi makanan dari sinar matahari, tahan terhadap tekanan atau benturan dan transparan (Winarno, 1983).
Melindungi bahan pangan dari kontaminasi berarti melindunginya terhadap mikroorganisme dan kotoran serta terhadap gigitan serangga atau binatang pengerat lainnya. Melindungi kandungan airnya berarti bahwa makanan di dalamnya tidak boleh menyerap air dari atmosfer dan juga tidak boleh berkurang kadar airnya. Jadi wadahnya harus kedap air. Perlindungan terhadap bau dan gas dimaksudkan supaya bau atau gas yang tidak diinginkan tidak dapat masuk melalui wadah tersebut dan jangan sampai merembes keluar melalui wadah. Wadah yang rusak karena tekanan atau benturan dapat menyebabkan makanan di dalamnya juga rusak dalam arti berubah bentuknya (Winarno, 1983).
Menurut Winarno, et al. (1986) makanan yang dikemas mempunyai tujuan untuk mengawetkan makanan, yaitu mempertahankan mutu kesegaran, warnanya yang tetap, untuk menarik konsumen, memberikan kemudahan penyimpanan dan distribusi, serta yang lebih penting lagi dapat menekan peluang terjadinya kontaminasi dari udara, air, dan tanah baik oleh mikroorganisme pembusuk, mikroorganisme yang dapat membahayakan kesehatan manusia, maupun bahan kimia yang bersifat merusak atau racun. Beberapa faktor yang penting diperhatikan dalam pengemasan bahan pangan adalah sifat bahan pangan tersebut, keadaan lingkungan dan sifat bahan pengemas. Sifat bahan pangan antara lain adalah adanya kecendrungan untuk mengeras dalam kadar air dan suhu yang berbeda-beda, daya tahan terhadap cahaya, oksigen dan mikroorganis

Jenis – Jenis Kemasan
Plastik
Bahan pembuat plastik dari minyak dan gas sebagai sumber alami, dalam perkembangannya digantikan oleh bahan-bahan sintetis sehingga dapat diperoleh sifat-sifat plastik yang diinginkan dengan cara kopolimerisasi, laminasi, dan ekstruksi (Syarief, et al., 1989).
Bahan kemasan plastik dibuat dan disusun melalui proses yang disebabkan polimerisasi dengan menggunakan bahan mentah monomer, yang tersusun sambung-menyambung menjadi satu dalam bentuk polimer. Kemasan plastik memiliki beberapa keunggulan yaitu sifatnya kuat tapi ringan, inert, tidak karatan dan bersifat termoplastis (heat seal) serta dapat diberi warna. Kelemahan bahan ini adalah adanya zat-zat monomer dan molekul kecil lain yang terkandung dalam plastik yang dapat melakukan migrasi ke dalam bahan makanan yang dikemas.
Plastik berisi beberapa aditif yang diperlukan untuk memperbaiki sifat-sifat fisiko kimia plastik itu sendiri. Bahan aditif yang sengaja ditambahkan itu disebut komponen non plastik, diantaranya berfungsi sebagai pewarna, antioksidan, penyerap cahaya ultraviolet, penstabil panas, penurun viskositas, penyerap asam, pengurai peroksida, pelumas, peliat, dan lain-lain (Crompton, 1979).
Secara garis besar terdapat dua macam plastik, yaitu resin termoplastik dan resin termoset. Resin termoplastik mempunyai sifat dapat diubah bentuknya jika dipanaskan, sedangkan resin termoset hanya dapat dibentuk satu kali saja.
Beberapa nama plastik yang umum digunakan adalah HDPE (High Density Polyethylene), LDPE ( Low Density Polyethylene), PP (Polypropylene), PVC (Polyvinyl chloride), PS (Polystryrene), dan PC (Polycarbonate). PE (Polyethylene) dan PP mempunyai banyak kesamaan dan sering disebut sebagai polyolefin.

Gelas
Terbuat dari campuran pasir C2O, soda abu, dan alumina. Bersifat inert (tidak bereaksi dengan bahan pangan). Kuat (tahan terhadap kerusakan akibat pengaruh waktu). Transparan (bentuk dan warna bahan pangan dapat dilihat). Kelemahannya adalah mudah pecah, tidak dapat digunakan untuk bahan pangan yang peka terhadap sinar. Agar tidak mudah pecah sebaiknya bagian permukaan gelas dilapisi dengan lilin (wax) dan silika yang halus.

Rosella
Karakteristik Rosella

Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.) adalah tanaman dari keluarga sejenis kembang sepatu. Konon tanaman ini berasal Afrika dan Timur Tengah. Tanaman perdu ini bisa mencapai 3-5 meter tingginya. Jika sudah dewasa, tanaman ini akan mengelurakan bunga berwarna merah. Bagian bunga dan biji inilah bermanfaat baik untuk kesehatan. Tanaman yang berkembang biak dengan biji ini bermanfaat baik untuk kesehatan. Stamina tubuh akan meningkat jika minum teh rosella, masuk akal karena di rosella mengandung vitamin C dan mineral esensial yang cukup tinggi. Vitamin C rosella juga dipercaya mampu menangkal radikal bebas penyebab kanker. Kalsium yang tinggi dapat mencegah keropos tulang. Sedangkan zat-zat tertentu di dalam rosella mampu meremajakan sel tubuh serta melindungi tubuh dari inveksi kuman dan virus.

Kandungan Kimia Rosella
Hampir seluruh bagian, terutama kelopak bunga, biji, daun dan akar tanaman ROSELA bermanfaat sebagai obat dan perawatan kesehatan tubuh. Bagian bunga ROSELA yang bisa diproses menjadi makanan dan minuman ialah kelopak bunganya (kaliks) yang berwarna merah keungu-unguan, rasa yang amat masam, dan memiliki aroma yang khas. Kandungan Vitamin C yang tinggi pada kelopak bunga ROSELA mampu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai macam penyakit dan sebagai antioksidan. Kelopak bunga ROSELA juga kaya akan vitamin A, B1, B2, niasin dan vitamin D, serta mengandung mineral, seperti Kalsium, Fosfor, Potassium dan Zat Besi yang sangat penting untuk tubuh.

Manfaat Rosella
Mengkonsumsi langsung kelopak bunga ROSELA atau produk olahan ROSELA lainnya secara benar dan teratur; baik sebagai bahan makanan, minuman, obat ataupun jamu herbal, dapat menyembuhkan berbagai macam gangguan kesehatan dan penyakit.
Kandungan herba pada kelopak bunga Rosela ini dapat mengatasi berbagai macam penyakit, di antaranya:
Membantu menurunkan Tekanan Darah Tinggi.
Menurunkan kadar Gula Darah.
Mempercepat pemecahan darah beku di otak.
Mencegah Stroke dan Hypertensi.
Menurunkan Kolesterol.
Menghancurkan Lemak.
Melangsingkan tubuh.

Pembahasan Dari Penyelesaian Masalah Yang Terjadi
Hasil Dari Pertanian Itu Tidak Tahan Lama
Untuk dapat memperpanjang masa simpan suatu bahan makanan yaitu hal yang pertama kali dilakukan adalah pengeringan. Dan pada bunga rosella ini kelopaknya dikeringkan diterik matahari ataupun dengan menggunakan alat. Sebelum dikeringkan dan setelah dipetik, biji di dalam kelopak harus dikeluarkan terlebih dahulu. Jika tidak, maka buah biji akan merusak dan menghancurkan kelopak. Buah biji dikeluarkan dengan cara disodok. Setelah dipisahkan dari buah-biji maka barulah dikeringkan.
Jika pengeringan langsung dengan sinar matahari, gunakan alas dari anyaman bambu. Jangan menggunakan tembikar atau plastik. Alas anyaman bambu mendukung agar proses pengeringan kelopak bunga lebih berkualitas. Karena wadah ini tidak merusak unsur-unsur kandungan, aroma dan warna kelopak. Pengeringan berlangsung selama 3-4 hari berturut-turut (tergantung cuaca), hingga kelopak menjadi kering kemerisik, mudah pecah bila diremas.
Setelah melalui pengeringan maka barulah dilakukan pengemasan agar lebih tahan lama lagi, karena kemasan adalah suatu benda yang digunakan untuk wadah atau tempat yang dikemas dan dapat memberikan perlindungan sesuai dengan tujuannya. Adanya kemasan yang dapat membantu mencegah/mengurangi kerusakan, melindungi bahan yang ada di dalamnya dari pencemaran serta gangguan fisik seperti gesekan, benturan dan getaran. Dari segi promosi kemasan berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli.

Bahan Pelastik Tidak Tahan Panas, dan Dapat Mencemari Lingkungan
Dalam pengemasan kelopak rosella dengan menggunakan plastik ini tidak mengandung panas, pemanasan hanya terjadi pada pengeringan saja. Dan pada pengeringan tersebut tidak boleh menggunakan plastik karena dapat mencemari bahan. Dalam pengemasan teh rosella ini yaitu kelopak bunganya yang dikemas dengan menggunakan plastik ini dikarenakan lebih praktis dalam penggunaannya dan juga hanya cukup dengan plastik saja dapat memperpanjang masa simpan lebih lama jadi tidak perlu membungkus dengan bahan yang berat dan mudah pecah.
Simpan ditempat kering. Jangan meletakkan kemasan langsung menyentuh lantai yang lembab, seperti lantai semen atau keramik. Tetapi, letakkan kemasan di atas papan atau bambu, dengan jarak minimal 30 cm. di atas lantai. Untuk penyimpanan dalam jangka waktu lama, kemasan harus dirawat secara rutin. Sekurang-kurangnya 1 kali dalam tiga minggu, kemasan di-‘sortir’, guna memisahkan kelopak yang rusak, busuk atau berjamur dari antara kelopak yang baik. Agar kerusakan tidak merambat.

Pengemasan Botol Sering Terkontaminasi Bakteri
Bahan yang dikemas dalam botol ini adalah sirup rosella. Pada pengemasan sirup atau apapun yang cara pengemasannya menggunkan botol terkadang terdapat bakteri/mikrobianya. Agar hal tersebut tidak terjadi maka harus dilakukan proses pensteril. Cara yang dilakukan adalah Sebelum digunakan, botol harus dicuci terlebih dahulu dengan sabun dan dibilas sampai bersih. Perlakuan sterilisasi dengan cara: botol dan tutup direbus dalam air mendidih selama 1 jam atau menggunakan sterilizer pada suhu 121oC selama 15 menit dengan posisi tutup botol di bagian bawah. Jarak antara proses sterilisasi dengan penggunaan botol tidak boleh terlalu lama, agar botol tidak kembali terkontaminasi. Pendinginan dengan air dingin yang bertujuan untuk menghentikan proses pemasakan agar produk yang dihasilkan tidak terlalu masak dan mencegah pertumbuhan bakteri yang tahan panas dengan perlakuan kejut dingin. Pemberian label yang bertujuan untuk memberi informasi tentang produk dengan penampilan yang menarik. Informasi terdiri dari merk dagang, komposisi bahan, izin depkes, tanggal kadaluarsa, dan informasi lainnya.

KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dalam pembahasan diatas adalah: Pengemasan dapat memperpanjang masa simpan dari hasil pertanian. Pengemasan Plastik tidak boleh terkena panas karena dapat mencemari bahan yang dikemas. Pengemasan Botol harus dilakukan sesuai proses yaitu perlakuan pemanasan dan pendingan, karena ada bakteri yang tahan panas sehingga dilakukan pendinginan sebagai perlakuan kejut dingin. Bunga Rosella mempunyai kandungan gizi yang bermacam-macam dan memberikan manfaat bagi orang yang mengkonsumsinya

Jumat, 29 Oktober 2010

Teknologi Pengolahan Jamur

Jamur dalam bahasa Indonesia memiliki beberapa arti yang agak berkaitan:
1.Jamur adalah tubuh buah yang tampak di permukaan media tumbuh dari sekelompok fungi (Basidiomycota) yang berbentuk seperti payung: terdiri dari bagian yang tegak ("batang") dan bagian yang mendatar atau membulat. Secara teknis biologis, tubuh buah ini disebut basidium. Beberapa jamur aman dimakan manusia bahkan beberapa dianggap berkhasiat obat, dan beberapa yang lain beracun.
2.Jamur adalah keseluruhan bagian dari fungi: tubuh buah, dan bagian jaring-jaring di bawah permukaan tanah atau media mycelia yang tersusun dari berkas-berkas hifa.
3.Jamur adalah sebutan lain untuk kapang. Makna ini misalnya dapat disimak dari ungkapan "Rotinya sudah berjamur" yang maksudnya adalah 'rotinya telah ditumbuhi kapang'
hifa adalah benang yang menyusun tubuh jamur
Jamur merupakan makanan masa depan yang prospektif, karena kandungan gizinya tinggi, bebas pestisida dan pupuk buatan. Jamur ada yang dapat dimakan dan ada jamur liar yang tidak dapat dimakan karena beracun.
Jamur pangan atau jamur konsumsi adalah sebutan untuk berbagai jenis jamur yang biasa dijadikan bahan makanan, enak dimakan dan tidak mengandung racun yang berbahaya bagi kesehatan, bisa berupa produk hasil budidaya atau panen dari alam. Beberapa jenis jamur masih harus dipetik dari alam bebas karena teknik budidaya belum diketahui.
Jamur beracun adalah jamur liar di alam bebas dilarang keras untuk dimakan, karena dapat berakibat buruk terhadap orang yang mengkonsumsinya.

Beberapa Macam – macam Jamur:
Jamur kancing atau champignon (Agaricus bisporus)
Jamur tiram atau hiratake (Pleurotus sp.)
Jamur merang (Volvariella volvaceae)
Jamur shiitake (Lentinus edodes)
Jamur kuping
Jamur enokitake (Flammulina velutipes)
Jamur maitake (Grifola frondosa)
Jamur matsutake (Tricholoma matsutake (S.Ito et Imai) Sing.)
Jamur truffle (Tuber magnatum, Tuber aestivum, Tuber melanosporum, dan Tuber brumale)
Jamur sangat bermacam-macam jenisnya, seperti yang telah diuraikan diatas. Pada pembuatan keripik jamur yang kita gunakan adalah jamur tiram putih dan jamur merang. Jamur tiram putih memiliki kandungan gizi tinggi, yaitu mengandung mineral, protein, zat besi, tembaga, kalsium dan kapur, vitamin B dan C. sedangkan kandungan gizi pada jamur merang adalah air, lemak, protein, abu, kalsium, fospor, zat besi, thiamin, rhiboflavin, dan vitamin C. kedua jamur ini adalah jenis jamur yang dapat dikonsumsi.
Cara Membuat Jamur Olahan
Dalam membuat jamur olahan harus diperhatiakan mutu dari jamur. Mutunya dibagi dua kelas yaitu kelas yang baik dan kelas yang rusak.
1.Kelas yang baik
Jamur yang termasuk kedalam kelas yang baik, umumnya masih bulat agak lonjong, keras serta tidak cepat mekar.
2.Kelas yang rusak
Jamur yang termasuk kedalam kelas yang rusak, tudungnya lonjong tetapi agak bulat, agak lunak(lembek), dan sudah mekar.

Keripik Jamur
Keripik jamur ini renyah, aroma dan rasa khas dari jamur sangat terasa karena sebagian besar bahan dasar pembuatan keripik ini sepenuhnya berasal dari tudung jamur yang diiris tipis-tipis. Irisan tersebut kemudian dibalut dengan bumbu dan sedikit tepung., maka jadilah keripik jamur yang masih mentah. Adapun cara pembuatannya adalah sebagai berikut:
•Bahan yang diperlukan:
-1 kg jamur
-400 g tepung tapioca
-200 g tepung beras
-60 g (1,5 bungkul) bawang putih
-60 g kemiri
-10 g (1 sendok makan) ketumbar
-Garam secukupnya
-Minyak goreng secukupnya
•Peralatan yang digunakan:
-Pisau yang cukup tajam
-Panci
-Kompor minyak tanah atau elpiji
-Cobek
-Penggorengan
-Oven
-Tampah atau nampan
•Cara membuat:
-Setelah dicuci bersih, jamur kemudian diiris tipis-tipis dengan ketebalan 2 mm
-Bumbu-bumbu seperti bawang putih, kemiri, ketumbar, dan garam kemudian dihaluskan
-Ke dalam bumbu yang sudah halus tersebut, tambahkan air dan sedikit kanji hingga menyerupai bubur
-Bubur bumbu tersebut lalu dimasak. Setelah matang lalu didinginkan
-Masukkan jamur yang sudah diiris-iris ke dalam adonan bumbu yang sudah dibubur. Sisihkan
-Tepung tapioca dan tepung beras dicampur rata dan dihamparkan diatas tampah atau nampan
-Tuangkan kemudian irisan jamur di atas hamparan tepung tersebut. Aduk perlahan-lahan sampai tepung menempel pada jamur.
-Setelah campuran tepung menempel rata, irisan jamur bisa diangkat
-Goreng kemudian dalam minyak panas sampai berwarna kuning kecoklatan
-Tiriskan kemudian untuk mengurangi atau menghilangkan minyak dalam keripik jamur
-Jika memungkinkan gunakan alat sentrifuge atau pengering pada mesin cuci agar keripik menjadi renyah.
-Bila tidak ada sentrifuge, keripik bisa juga dikeringkan dengan oven

Lama penggorengan dapat mempengaruhi kadar air pada jamur, semakin lama proses penggorengan maka kadar air yang terkandung semakin rendah dan juga sebaliknya. Hal ini dapat terjadi karena dengan semakin lama proses penggorengan yang dilakukan , proses penguapan air atau uap air dari bahan juga berlangsung semakin lama, jumlah air dalam bahan yang teruapkan semakin banyak, akibatnya air atau uap air dalam bahan semakin kecil, dan kadar air keripik semakin kecil juga.
Kadar lemak cenderung meningkat (meskipun kecil) dengan semakin bertambahnya waktu penggorengan. Lama penggorengan sangat berpengaruh pada tekstur/tingkat kekerasan suatu produk. Untuk aroma rasa dan kenampakan yang diperoleh adalah khas jamur yang sangat terasa sekali (kuat), itu disebabkan karena bahan yang digunakan adalah bahan jamur asli dan masih segar.

Kamis, 14 Oktober 2010

Talas dan Aneka Olahannya

TALAS
( Colocasia esculenta (L.) Schott )
 
Talas merupakan tanaman pangan berupa herba menahun. Talas termasuk dalam suku talas-talasan (Araceae), berperawakan tegak, tingginya 1 cm atau lebih dan merupakan tanaman semusim atau sepanjang tahun. Talas mempunyai beberapa nama umum yaitu Taro dan Old cocoyam. Di beberapa negara dikenal dengan nama lain, seperti: Abalong (Philipina), Taioba (Brazil), Arvi (India), Keladi (Malaya), Satoimo (Japan), Tayoba (Spanyol) dan Yu-tao (China).
Jenis Tanaman
Tanaman talas mengandung asam perusi (asam biru atau HCN). Sistim perakaran serabut, liar dan pendek. Umbi mempunyai jenis bermacam-macam. Umbi dapat mencapai 4 kg atau lebih, berbentuk selinder atau bulat, berukuran 30 cm x 15 cm, berwarna coklat. Daunnya berbentuk perisai atau hati, lembaran daunnya 20-50 cm panjangnya, dengan tangkai mencapai 1 meter panjangnya, warna pelepah bermacam-macam. Perbungaannya terdiri atas tongkol, seludang dan tangkai. Bunga jantan dan bunga betina terpisah, yang betina berada di bawah, bunga jantan di bagian atasnya, dan pada puncaknya terdapat bunga mandul. Buah bertipe buah buni. Bijinya banyak, bentuk bulat telur, panjangnya ± 2 mm.
Manfaat Tanaman
Di Indonesia, talas dikonsumsi sebagai makanan pokok dan makanan tambahan. Talas mengandung karbohidrat yang tinggi, protein, lemak dan vitamin.
Talas mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi. Umbi, pelepah daunnya banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan, obat maupun pembungkus. Daun, sisa umbi dan kulit umbi dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan ikan secara langsung maupun setelah difermentasi. Tanaman ini mempunyai keterkaitan dengan pemanfaatan lingkungan dan penghijauan karena mampu tumbuh di lahan yang agak berair sampai lahan kering.
Sentra Penanaman
Di Indonesia tempat pengembangan talas adalah Kota Bogor dan Malang yang menghasilkan beberapa kultivar yang enak rasa umbinya. Tingkat produksi tanaman talas tergantung pada kultivar, umur tanaman dan kondisi lingkungan tempat tumbuh. Pada kondisi optimal produktivitas talas dapat memcapai 30 ton/hektar.
Kebutuhan Pangan
Kemampuan produksi pangan dalam negeri dari tahun ke tahun semakin terbatas. Agar kecukupan pangan nasional bisa terpenuhi, maka upaya yang dilakukan adalah meningkatkan produktivitas budidaya pangan dengan pemanfaatan teknologi dan upaya diversifikasi pangan. Upaya diversifikasi pangan menjadi sangat penting, karena semakin terbatas kemampuan produksi pangan nasional.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan karbohidrat dimasa mendatang terdapat berbagai macam kendala seperti laju pertumbuhan jumlah penduduk yang masih cukup besar, terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian khususnya lahan sawah di Pulau Jawa dan di beberapa propinsi di luar Pulau Jawa, dengan iklim yang kurang menguntungkan di bidang pertanian maupun serangan hama dan penyakit yang
eksplosif, tingkat konsumsi pangan karbohidrat (beras)per kapita per tahun yang masih meningkat dan lainlain. Kesemuanya itu akan mengakibatkan semakin sulitnya
penyediaan pangan, lebih-lebih bila masih bertumpu kepada beras semata (single commodity).
Kebutuhan karbohidrat dari tahun ke tahun terus meningkat dimana, penyediaan karbohidrat dari serealia saja tidak mencukupi, sehingga peranan tanaman penghasil karbohidrat dari umbiumbian khususnya talas semakin penting. Tanaman talas merupakan tanaman penghasil karbohidrat yang memiliki peranan cukup strategis tidak hanya sebagai sumber bahan pangan, dan bahan baku industri tetapi juga untuk pakan ternak. Oleh karena itu tanaman talas menjadi sangat penting artinya didalam kaitannya terhadap upaya penyediaan bahan pangan karbohidrat non beras, diversifikasi/penganekaragaman komsumsi pangan lokal/budaya lokal, substitusi gandum/terigu, pengembangan industri pengolahan hasil dan agroindustri serta komoditi strategis sebagai pemasok devisa melalui ekspor.
Di beberapa daerah/propinsi tanaman talas telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan, diversifikasi pangan maupun bahan pakan ternak serta bahan baku industri. Tanaman talas memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena hampir sebagian besar bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk dikonsumsi manusia. Tanaman talas yang merupakan penghasil karbohidrat berpotensi sebagai suplemen/substitusi beras atau sebagai diversifikasi bahan pangan, bahan baku industri dan lain sebagainya.
Talas mempunyai manfaat yang besar untuk bahan makanan utama dan substitusi karbohidrat di beberapa negara termasuk di Indonesia. Selain itu sebagai bahan baku industri dibuat tepung yang selanjutnya diproses menjadi makanan bayi (di USA) kuekue (di Philippina dan Columbia) serta roti (di Brazilia) sementara di Indonesia dibuat menjadi makanan enyekenyek, dodol talas, chese stick talas dan juga untuk pakan ternak (termasuk daun dan batangnya). Talas mempunyai peluang yang besar untuk dikembangkan karena berbagai manfaat dan dapat dibudidayakan dengan mudah sehingga potensi talas ini cukup besar.
Pasca Panen
Umbi talas yang sudah dipanen mudah rusak, talas yang sudah terlanjur dipanen tidak bisa bertahan lama tanpa pengolahan dan bila kita ingin menyimpan umbi selama beberapa waktu lamanya kita harus menjaganya dari kerusakan mekanis dan diusahakan ruang penyimpanan tetap kering.

Kandungan Gizi Talas
Talas merupakan sumber pangan yang penting karena selain merupakan sumber karbohidrat, protein dan lemak, talas juga mengandung beberapa unsur mineral dan vitamin sehingga dapat dijadikan bahan obatobatan. Komposisi zat yang terkandung dalam 100 gram talas dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:
Tabel 1. Kandungan Gizi Talas
Komponen
Satuan
T. mentah
T. Kukus
T. Rebus
Energi
Kal
98
120
-
Protein
Gr
1,9
1,5
1,17
Lemak
Gr
0,2
0,3
29,31
Karbohidrat
Gr
23,7
28,2
0,026
Kalsium
Mg
28,0
31,0
 -
Fospor
Mg
61,0
63,0
 -
Besi
Mg
1,0
0,7
 -
Vitamin A
RE
3,0
0
 -
Vitamin C
Mg
4,0
2,0
 -
Vitamin B1
Mg
0,13
0,05
 -
Air
Gr
73,0
69,2
61,0
Bagian yang dapat dimakan
%
85,0
85,0
 -
Jenis-jenis Hasil Olahan Produksi Talas
Talas berpotensi untuk diolah menjadi berbagai jenis olahan antara lain :
  1. Sebagai Makanan Pokok
Talas dibeberapa daerah Indonesia merupakan makanan pokok pengganti nasi seperti Mentawai (Propinsi Sumatera Barat), Sorong (Propinsi Irian Jaya). Selain Indonesia dibeberapa negara juga digunakan sebagai makanan pokok seperti di Melanesia, Fiji, Samoa, Hawai, Kolumbia, Brasil, Filipina. Di Hawai talas disajikan sebagai makanan pokok yang disebut poi yaitu talas yang dibuat getuk dan dicampur air dan kemudian difermentasikan sebelum dimakan sedangkan di Brasil talas dibuat jadi roti.
  1. Sebagai Sayuran
Selain itu bagian tanaman yang lain seperti daun dan batangnya juga dapat digunakan sebagai sayuran seperti buntil. Sedangkan akar rimpang maupun getah pada pelepahnya dapat juga dimanfaatkan sebagai obat tradisonal.
  1. Sebagai Olahan Home Industry (Industri Rumah Tangga).
Tanaman talas telah dikenal lama oleh masyarakat luas sebagai bahan makanan dan bahkan telah menjadi komoditas perdagangan. Di beberapa daerah seperti di Jawa Barat, Jawa Timur dan beberapa daerah lainnya umbi talas telah menjadi industri rumah tangga (home industry) dalam bentuk ceriping, talas goreng, talas rebus, kolak dan sebagainya sehingga memiliki nilai ekonomi yang baik dan menguntungkan bagi para petani maupun pedagang yang mengusahakannya.
  1. Sebagai Obat Tradisional
Manfaat talas lainnya adalah sebagai bahan obat tradisional. Seperti bubur akar rimpang talas dipercaya sebagai obat encok? cairan akar rimpang digunakan obat bisul? getah daunnya sering digunakan untuk menghentikan pendarahan karena luka dan obat bengkak. Pelepah dan tangkai daunnya yang telah dipanggang dapat digunakan untuk mengurangi rasa gatalgatal, bahkan pelepah daunnya juga dapat sebagai obat gigitan kalajengking. Bangsa Sawati di Afrika biasa menanam talas dibelakang gubuk untuk mencegah serangan rayap. Umbi talas dapat sebagai penguat gigi, hal ini dapat dibuktikan pada orang Melanesia ternyata giginya lebih kuat dan bagus (mencegah kerusakan gigi) daripada mereka yang makanan pokoknya sagu dan bijibijian.
  1. Sebagai Makanan Ternak
Talas ternyata juga dapat dimanfaatkan sebagai makanan babi, terutama bagian daun, tangkai dan pelepah. Bagian tersebut dipangkas secara kontinyu, dapat digunakan sebagai makanan tambahan untuk babi. Cara menggunakannya daun dan tangkai dipotongpotong lalu direbus sampai lunak bersama bekatul dan makanan lainnya.
  1. Tepung Talas
Cara pembuatan tepung talas ini dengan menggunakan talas bentul, talas ketan dan talas lampung adalah sebagai berikut? talas yang telah dipanen dikupas sampai bersih, kemudian dicuci menggunakan air. Setelah bersih umbi dirajang tipistipis dan dimasukkan kedalam larutan bahan kimia (natrium metabisulfit, asam sitrat dan asam askorbat) selama 20 menit. Selanjutnya hasil rajangan dikeringkan menggunakan cahaya matahari. Setelah kering rajangan digiling dan diayak untuk mendapatkan tepung talas.



  1. Enyek-enyek Talas
Bahan yang diperlukan meliputi: tepung talas (1 kg), air (875 ml), bawang bakung (50 gr), bbawang merah (100 g), cabai merah (75 g), ketumbar (10 g), telur ( 1 butir), garam halus (20 g) dan gula halus (30 g). Sedangkan alat yang diperlukan adalah mangkok, sendok, alat pengocok, alat pengukus dan kompor. Cara pembuatannya, tepug talas ditambah air untuk membuat adonan. Kemudian bumbubumbu bawang bakung (50 g), bwang merah (100 g), cabai merah (75 g), ketumbar (10 g), telur (1 butir), garam halus (20 g) dan gula halus (30 g) ditambahkan kedalam adonan, dicetak dan dikukus. Tahap terakhir adalah memotongmotong hasil kukusan sesuai selera.
  1. Dodol Talas
Bahan yang diperlukan adalah tepung talas (200 g), kelapa 1 butir, garam dapur (4 g), gula pasir (300 g), gula merah (120 g), mentega (5 g), coklat (25 g), vanili (secukupnya) dan air ( 1 lt), gula halus (30 g). Sedangkan alat yang diperlukan adalah mangkok, sendok, alat pengocok, alat pengukus dan kompor. Pembuatan dodol talas, santan kelapa encer dicampur dengan tepung talas dan garam dapur. Campuran tersebut kemudian ditambah dengan santan kelapa pekat. Selanjutnya gula pasir, gula merah, coklat, susu, vanili dan margarin. Adonan lalu dicetak dan didinginkan selama 1 malam. Sesudah itu adonan dipotongpotong.
  1. Cheese Stick Talas
Cheese stick merupakan jenis makanan yang berasal dari luar Indonesia yang menempatkan keju sebagai pembentuk citarasa. Bahan yang perlu disiapkan adalah tepung talas 450 g, keju 250 g, telur 4 butir, soda kue 1 sendok teh, garam 1 sendok teh, dan air 50 cc. Pembuatannya tepung talas dicampur dengan garam dan soda kue, diaduk dan ditambahkan keju parut, telur dan air. Selanjutnya dicetak dalam cetakan mie, dipotongpotong dan digoreng.







Minggu, 21 Maret 2010

Membeli Komputer adalah Kebutuhan

Dunia pada saat sekarang sangatlah maju, dimana menjadi kebutuhan setiap orang untuk memilikinya. Terlebih dalam dunia kerja dan pendidikan, apabila kita ketinggalan teknologi maka kegiatan kita akan terhambat. Di Universitas Muhammadiyah Malang ini contohnya dimana setiap kegiatan pasti akan berhubungan dengan teknologi. Untuk itu saya sangat membutuhkan komputer agar membantu kegiatan saya.


1. Tujuan Membeli Komputer:  
  • Untuk membantu saya dalam mencari reverensi tugas dari praktikum Analisa Pangan
  • Untuk membantu mengetik tugas makalah Analisa Pangan

Minggu, 07 Maret 2010

Seribu Alasan Belajar Aplikasi Komputer

Dengan perubahan zaman yang begitu pesat maka perlu adanya pembelajaran untuk mengikuti perkembangan, pada zaman sekarang sudah tidak asing dengan dunia teknologi. Hal itu sangat bermanfaat sekali pada kehidupan manusia. Untuk itu alasan untuk mempelajari aplikasi komputer adalah:
  • Mengikuti perkembangan zaman
  • Memudahkan untuk berkomunikasi antar sesama
  • Memudahkan untuk mencari tugas - tugas yang diberikan oleh dosen
  • Sebagai perpustakaan referensi dalam tugas
  • Memudahkan dalam pemasaran / iklan
  • Untuk mengetik makalah
  • Untuk presentasi ketika diskusi
  • Sebagai tempat curhat
  • Sebagai hiburan ( Game, Video, Musick, dll )
  • Untuk mencurahkan inspirasi
Dan masih banyak lagi alasan yang mungkin tidak bisa diungkapakan, karena aplikasi komputer dalam kehidupan sekarang banyak sekali manfaatnya. sehingga hampir setiap kegiatan berhubungan dengan teknologi khususnya dunia pekerjaan dan pendidikan.