Buka Pintu Blog aQw

Senin, 13 Desember 2010

PENGEMASAN ROSELLA

Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, pangan merupakan salah satu. kebutuhan primer manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi, produk pangan pun mengalami perkembangan, antara lain dari segi teknik pengolahan, pengawetan, pengemasan dan distribusinya. Hal tersebut memungkinkan suatu produk pangan yang dihasilkan di suatu tempat dapat diperoleh di tempat lain.
Pengemasan merupakan suatu cara atau perlakuan pengamanan terhadap makanan atau bahan pangan, agar makanan atau bahan pangan baik yang belum diolah maupun yang telah mengalami pengolahan, dapat sampai ke tangan konsumen dengan “selamat”, secara kuantitas maupun kualitas. Kemasan adalah suatu benda yang digunakan untuk wadah atau tempat yang dikemas dan dapat memberikan perlindungan sesuai dengan tujuannya. Adanya kemasan yang dapat membantu mencegah/mengurangi kerusakan, melindungi bahan yang ada di dalamnya dari pencemaran serta gangguan fisik seperti gesekan, benturan dan getaran. Dari segi promosi kemasan berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli.
Hasil-hasil pertanian yang dapat dimakan oleh manusia berasal dari sumber hewani dan nabati. Hasil pertanian itu dapat dikonsumsi dalam bentuk bahan mentah atau matang. Persiapan suatu hasil pertanian menjadi bentuk yang dapat dimakan melibatkan pengolahan. Di dalam proses pengolahan makanan terjadi perubahan-perubahan fisik maupun kimiawi yang dikehendaki atau tidak dikehendaki. Disamping itu setelah melalui proses pengolahan, makanan tadi tidak tetap stabil, dia akan terus mengalami perubahan, sehingga sangat diperlukan pemilihan pengemasan yang tepat untuk itu sehingga masa simpan bahan pangan dapat ditingkatkan dan nilai gizi bahan pangan masih dapat dipertahankan.
Bahan yang umum digunakan sebagai kemasan pangan antara lain adalah kertas, karton, selofan, kaca/gelas, keramik, logam atau campuran logam dan plastik. Bahan-bahan tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Plastik banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia, mulai dari keperluan rumah tangga hingga industri. Sebagai kemasan pangan, plastik digunakan mulai dari proses pengolahan pangan hingga pangan siap disantap. Penggunaan plastik sebagai pengemas pangan terutama karena keunggulannya dalam hal bentuknya yang fleksibel sehingga mudah mengikuti bentuk pangan yang dikemas; berbobot ringan; tidak mudah pecah; bersifat transparan/tembus pandang, mudah diberi label dan dibuat dalam aneka warna, dapat diproduksi secara massal, harga relatif murah dan terdapat berbagai jenis pilihan bahan dasar plastik. Walaupun plastik memiliki banyak keunggulan, terdapat pula kelemahan plastik bila digunakan sebagai kemasan pangan, yaitu jenis tertentu (misalnya PE, PP, PVC) tidak tahan panas, berpotensi melepaskan migran berbahaya yang berasal dari sisa monomer dari polimer dan plastik merupakan bahan yang sulit terbiodegradasi sehingga dapat mencemari lingkungan.
Rosella mempunyai nama ilmiah Hibiscus sadbariffa Linn, merupakan anggota family Malvaceae. Rosella dapat tumbuh baik di daerah beriklim tropis dan subtropis. Hampir seluruh bagian, terutama kelopak bunga, biji, daun dan akar tanaman rosella bermanfaat sebagai obat dan perawatan kesehatan tubuh. Tanaman rosella sangat mudah dibudidayakan, umumnya bunga rosella ditanam secara monokultur. Tanaman rosella dapat dikembangbiakkan dengan benih yang diperoleh dari tanaman yang sudah tua dan sehat, dengan ciri-ciri, kulit buah berwarna cokelat. Buah yang sudah dipisahkan dari kelopaknya dijemur di bawah sinar matahari selama tiga hingga lima hari. Bila buah sudah kering, buah akan pecah dan biji-biji dalam buah akan keluar. Siap ditanam kembali.


Dalam pengemasan rosella bertujuan:
Bahan makanan dilakukan pengemasan agar memper panjang masa simpan bahan tersebut, menjaga bahan pangan tetap bersih serta mencegah terjadinya kontaminasi mikroorganisme dan menjaga produk dari kerusakan fisik dan juga kimiawi

Permasalahan Yang Terjadi
Hasil dari pertanian itu tidak tahan lama, sehingga mudah rusak seperti pada tanamanan rosella. Bahan Pelastik tidak tahan panas, berpotensi melepaskan migran berbahaya yang berasal dari sisa monomer dari polimer dan plastik merupakan bahan yang sulit terbiodegradasi sehingga dapat mencemari lingkungan. Pada pengemasan botol/gelas sering terjadi/terkontaminasinya bakteri atau mikroba dalam bahan makanan didalam botol

TINJAUAN PUSTAKA

Pengemasan
Didalam pengemasan bahan pangan terdapat dua macam wadah, yaitu wadah utama atau wadah yang langsung berhubungan dengan bahan pangan dan wadah kedua atau wadah yang tidak langsung berhubungan dengan bahan pangan. Wadah utama harus bersifat non toksik dan inert sehingga tidak terjadi reaksi kimia yang dapat menyebabkan perubahan warna, flavour dan perubahan lainnya. Selain itu, untuk wadah utama biasanya diperlukan syarat-syarat tertentu bergantung pada jenis makanannya, misalnya melindungi makanan dari kontaminasi, melindungi kandungan air dan lemaknya, mencegah masuknya bau dan gas, melindungi makanan dari sinar matahari, tahan terhadap tekanan atau benturan dan transparan (Winarno, 1983).
Melindungi bahan pangan dari kontaminasi berarti melindunginya terhadap mikroorganisme dan kotoran serta terhadap gigitan serangga atau binatang pengerat lainnya. Melindungi kandungan airnya berarti bahwa makanan di dalamnya tidak boleh menyerap air dari atmosfer dan juga tidak boleh berkurang kadar airnya. Jadi wadahnya harus kedap air. Perlindungan terhadap bau dan gas dimaksudkan supaya bau atau gas yang tidak diinginkan tidak dapat masuk melalui wadah tersebut dan jangan sampai merembes keluar melalui wadah. Wadah yang rusak karena tekanan atau benturan dapat menyebabkan makanan di dalamnya juga rusak dalam arti berubah bentuknya (Winarno, 1983).
Menurut Winarno, et al. (1986) makanan yang dikemas mempunyai tujuan untuk mengawetkan makanan, yaitu mempertahankan mutu kesegaran, warnanya yang tetap, untuk menarik konsumen, memberikan kemudahan penyimpanan dan distribusi, serta yang lebih penting lagi dapat menekan peluang terjadinya kontaminasi dari udara, air, dan tanah baik oleh mikroorganisme pembusuk, mikroorganisme yang dapat membahayakan kesehatan manusia, maupun bahan kimia yang bersifat merusak atau racun. Beberapa faktor yang penting diperhatikan dalam pengemasan bahan pangan adalah sifat bahan pangan tersebut, keadaan lingkungan dan sifat bahan pengemas. Sifat bahan pangan antara lain adalah adanya kecendrungan untuk mengeras dalam kadar air dan suhu yang berbeda-beda, daya tahan terhadap cahaya, oksigen dan mikroorganis

Jenis – Jenis Kemasan
Plastik
Bahan pembuat plastik dari minyak dan gas sebagai sumber alami, dalam perkembangannya digantikan oleh bahan-bahan sintetis sehingga dapat diperoleh sifat-sifat plastik yang diinginkan dengan cara kopolimerisasi, laminasi, dan ekstruksi (Syarief, et al., 1989).
Bahan kemasan plastik dibuat dan disusun melalui proses yang disebabkan polimerisasi dengan menggunakan bahan mentah monomer, yang tersusun sambung-menyambung menjadi satu dalam bentuk polimer. Kemasan plastik memiliki beberapa keunggulan yaitu sifatnya kuat tapi ringan, inert, tidak karatan dan bersifat termoplastis (heat seal) serta dapat diberi warna. Kelemahan bahan ini adalah adanya zat-zat monomer dan molekul kecil lain yang terkandung dalam plastik yang dapat melakukan migrasi ke dalam bahan makanan yang dikemas.
Plastik berisi beberapa aditif yang diperlukan untuk memperbaiki sifat-sifat fisiko kimia plastik itu sendiri. Bahan aditif yang sengaja ditambahkan itu disebut komponen non plastik, diantaranya berfungsi sebagai pewarna, antioksidan, penyerap cahaya ultraviolet, penstabil panas, penurun viskositas, penyerap asam, pengurai peroksida, pelumas, peliat, dan lain-lain (Crompton, 1979).
Secara garis besar terdapat dua macam plastik, yaitu resin termoplastik dan resin termoset. Resin termoplastik mempunyai sifat dapat diubah bentuknya jika dipanaskan, sedangkan resin termoset hanya dapat dibentuk satu kali saja.
Beberapa nama plastik yang umum digunakan adalah HDPE (High Density Polyethylene), LDPE ( Low Density Polyethylene), PP (Polypropylene), PVC (Polyvinyl chloride), PS (Polystryrene), dan PC (Polycarbonate). PE (Polyethylene) dan PP mempunyai banyak kesamaan dan sering disebut sebagai polyolefin.

Gelas
Terbuat dari campuran pasir C2O, soda abu, dan alumina. Bersifat inert (tidak bereaksi dengan bahan pangan). Kuat (tahan terhadap kerusakan akibat pengaruh waktu). Transparan (bentuk dan warna bahan pangan dapat dilihat). Kelemahannya adalah mudah pecah, tidak dapat digunakan untuk bahan pangan yang peka terhadap sinar. Agar tidak mudah pecah sebaiknya bagian permukaan gelas dilapisi dengan lilin (wax) dan silika yang halus.

Rosella
Karakteristik Rosella

Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.) adalah tanaman dari keluarga sejenis kembang sepatu. Konon tanaman ini berasal Afrika dan Timur Tengah. Tanaman perdu ini bisa mencapai 3-5 meter tingginya. Jika sudah dewasa, tanaman ini akan mengelurakan bunga berwarna merah. Bagian bunga dan biji inilah bermanfaat baik untuk kesehatan. Tanaman yang berkembang biak dengan biji ini bermanfaat baik untuk kesehatan. Stamina tubuh akan meningkat jika minum teh rosella, masuk akal karena di rosella mengandung vitamin C dan mineral esensial yang cukup tinggi. Vitamin C rosella juga dipercaya mampu menangkal radikal bebas penyebab kanker. Kalsium yang tinggi dapat mencegah keropos tulang. Sedangkan zat-zat tertentu di dalam rosella mampu meremajakan sel tubuh serta melindungi tubuh dari inveksi kuman dan virus.

Kandungan Kimia Rosella
Hampir seluruh bagian, terutama kelopak bunga, biji, daun dan akar tanaman ROSELA bermanfaat sebagai obat dan perawatan kesehatan tubuh. Bagian bunga ROSELA yang bisa diproses menjadi makanan dan minuman ialah kelopak bunganya (kaliks) yang berwarna merah keungu-unguan, rasa yang amat masam, dan memiliki aroma yang khas. Kandungan Vitamin C yang tinggi pada kelopak bunga ROSELA mampu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai macam penyakit dan sebagai antioksidan. Kelopak bunga ROSELA juga kaya akan vitamin A, B1, B2, niasin dan vitamin D, serta mengandung mineral, seperti Kalsium, Fosfor, Potassium dan Zat Besi yang sangat penting untuk tubuh.

Manfaat Rosella
Mengkonsumsi langsung kelopak bunga ROSELA atau produk olahan ROSELA lainnya secara benar dan teratur; baik sebagai bahan makanan, minuman, obat ataupun jamu herbal, dapat menyembuhkan berbagai macam gangguan kesehatan dan penyakit.
Kandungan herba pada kelopak bunga Rosela ini dapat mengatasi berbagai macam penyakit, di antaranya:
Membantu menurunkan Tekanan Darah Tinggi.
Menurunkan kadar Gula Darah.
Mempercepat pemecahan darah beku di otak.
Mencegah Stroke dan Hypertensi.
Menurunkan Kolesterol.
Menghancurkan Lemak.
Melangsingkan tubuh.

Pembahasan Dari Penyelesaian Masalah Yang Terjadi
Hasil Dari Pertanian Itu Tidak Tahan Lama
Untuk dapat memperpanjang masa simpan suatu bahan makanan yaitu hal yang pertama kali dilakukan adalah pengeringan. Dan pada bunga rosella ini kelopaknya dikeringkan diterik matahari ataupun dengan menggunakan alat. Sebelum dikeringkan dan setelah dipetik, biji di dalam kelopak harus dikeluarkan terlebih dahulu. Jika tidak, maka buah biji akan merusak dan menghancurkan kelopak. Buah biji dikeluarkan dengan cara disodok. Setelah dipisahkan dari buah-biji maka barulah dikeringkan.
Jika pengeringan langsung dengan sinar matahari, gunakan alas dari anyaman bambu. Jangan menggunakan tembikar atau plastik. Alas anyaman bambu mendukung agar proses pengeringan kelopak bunga lebih berkualitas. Karena wadah ini tidak merusak unsur-unsur kandungan, aroma dan warna kelopak. Pengeringan berlangsung selama 3-4 hari berturut-turut (tergantung cuaca), hingga kelopak menjadi kering kemerisik, mudah pecah bila diremas.
Setelah melalui pengeringan maka barulah dilakukan pengemasan agar lebih tahan lama lagi, karena kemasan adalah suatu benda yang digunakan untuk wadah atau tempat yang dikemas dan dapat memberikan perlindungan sesuai dengan tujuannya. Adanya kemasan yang dapat membantu mencegah/mengurangi kerusakan, melindungi bahan yang ada di dalamnya dari pencemaran serta gangguan fisik seperti gesekan, benturan dan getaran. Dari segi promosi kemasan berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli.

Bahan Pelastik Tidak Tahan Panas, dan Dapat Mencemari Lingkungan
Dalam pengemasan kelopak rosella dengan menggunakan plastik ini tidak mengandung panas, pemanasan hanya terjadi pada pengeringan saja. Dan pada pengeringan tersebut tidak boleh menggunakan plastik karena dapat mencemari bahan. Dalam pengemasan teh rosella ini yaitu kelopak bunganya yang dikemas dengan menggunakan plastik ini dikarenakan lebih praktis dalam penggunaannya dan juga hanya cukup dengan plastik saja dapat memperpanjang masa simpan lebih lama jadi tidak perlu membungkus dengan bahan yang berat dan mudah pecah.
Simpan ditempat kering. Jangan meletakkan kemasan langsung menyentuh lantai yang lembab, seperti lantai semen atau keramik. Tetapi, letakkan kemasan di atas papan atau bambu, dengan jarak minimal 30 cm. di atas lantai. Untuk penyimpanan dalam jangka waktu lama, kemasan harus dirawat secara rutin. Sekurang-kurangnya 1 kali dalam tiga minggu, kemasan di-‘sortir’, guna memisahkan kelopak yang rusak, busuk atau berjamur dari antara kelopak yang baik. Agar kerusakan tidak merambat.

Pengemasan Botol Sering Terkontaminasi Bakteri
Bahan yang dikemas dalam botol ini adalah sirup rosella. Pada pengemasan sirup atau apapun yang cara pengemasannya menggunkan botol terkadang terdapat bakteri/mikrobianya. Agar hal tersebut tidak terjadi maka harus dilakukan proses pensteril. Cara yang dilakukan adalah Sebelum digunakan, botol harus dicuci terlebih dahulu dengan sabun dan dibilas sampai bersih. Perlakuan sterilisasi dengan cara: botol dan tutup direbus dalam air mendidih selama 1 jam atau menggunakan sterilizer pada suhu 121oC selama 15 menit dengan posisi tutup botol di bagian bawah. Jarak antara proses sterilisasi dengan penggunaan botol tidak boleh terlalu lama, agar botol tidak kembali terkontaminasi. Pendinginan dengan air dingin yang bertujuan untuk menghentikan proses pemasakan agar produk yang dihasilkan tidak terlalu masak dan mencegah pertumbuhan bakteri yang tahan panas dengan perlakuan kejut dingin. Pemberian label yang bertujuan untuk memberi informasi tentang produk dengan penampilan yang menarik. Informasi terdiri dari merk dagang, komposisi bahan, izin depkes, tanggal kadaluarsa, dan informasi lainnya.

KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dalam pembahasan diatas adalah: Pengemasan dapat memperpanjang masa simpan dari hasil pertanian. Pengemasan Plastik tidak boleh terkena panas karena dapat mencemari bahan yang dikemas. Pengemasan Botol harus dilakukan sesuai proses yaitu perlakuan pemanasan dan pendingan, karena ada bakteri yang tahan panas sehingga dilakukan pendinginan sebagai perlakuan kejut dingin. Bunga Rosella mempunyai kandungan gizi yang bermacam-macam dan memberikan manfaat bagi orang yang mengkonsumsinya